Sabtu, 05 Desember 2015

House Journal dan PR Writing



Public Relations (PR) berfungsi sebagai “jembatan komunikasi” antara suatu organisasi dengan lembaga lain serta berbagai elemennya. Tujuannya adalah, supaya terjadi saling pengertian antara kedua belah pihak dan akhirnya terciptanya suatu citra positif serta dukungan publik terhadap keberadaan organisasi tersebut. Praktik PR pada hakikatnya adalah aktivitas. Berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh PR, seperti: Special Events, PR Writing, Marketing PR dan lain sebagainya. Sehingga sangat dibutuhkan kreativitas dan keterampilan dari seorang PR dalam mengembangkan kemajuan dan kualitas dari perusahaan tersebut.

Menurut saya Perlu diketahui bahwa PR harus mempunyai House journal dan PR Writing.  House journal termasuk Media PR yang digunakan sebagai saluran atau sarana komunikasi yang sering digunakan oleh praktisi PR untuk menyampaikan pesan kepada publiknya. Media PR yaitu media komunikasi, informasi, pendidikan hiburan, dan media pengetahuan. Biasanya berbentuk News Letter, Magazine, Tabloid, Bulletin, Company profile, Annual report, dll.

Sedangkan PR Writing adalah program PR dalam tulis menulis. PR memiliki kemampuan dalam tulis-menulis naskah kehumasan yang akan dipergunakan dalam membuat artikel.

1.      Tekhnik Menulis Naskah Humas/PR

Bentuk-bentuk penuliasan Naskah kehumasan (PR writing) yang masing-masing memiliki karakter dan gaya penulisan (style) yang berbeda yaitu sebagi berikut.
1.      Naskah (Script): Naskah Pidato (speech writing), presentasi dan dan naskah sambutan.
2.      Siaran (Release):Siaran Pers (press releases), siaran berita (new release/letter)dan journal magazine (majala internal).
3.      Laporan (Report): Laporan tahunan, laporan bulanan, dan semesteran.
4.      Profil (profile): profil perusahaan dan produk (Company Profile and Product) dalam bentuk majalah.
5.      Promosi (promotion): Naskah tulisan promosi dalam bentuk arttikel sponsor (Advertorial), yaitu gabungan advertismentand editorial sponsor, dan korporatorial (Corporate and Editorial) atau dikenal dengan istilah pariwara dan sublemen sisipan, brosur , leaflet, dan katalog.

Kemampuan tulis menulis naskah kehumasan (PR writing skill) sangat diperlukan bagi serang Public Relation (PUBLIC Relation officer) atau pejabat Humas dalam pelaksanaan fungsinya. Itu berarti seorang PR harus lebih banyak latihan untuk dapat menguasai seraca mutlak dasar-dasar teknik penulisan berita (new writing) yang akan dipergunakan dalam membuat press release, artikel, dan feature, digabung dengan formula 5W + 1H, serta struktur kalimat dengan system “piramida terbalik”. ( artinya berita yang dianggap paling penting letakan paling atas atau di lead/intro, dan urutan rincian berita di batang tubuh berita).

2.      Kiat, Teknik dan Tujuan Penulisann Naskah Kehumasan 

a.       Praktisi PR memerlukan persiapan yang cukup ketika memulai menggarap suatu tulisan, gaya bahasa, suatu topic atau isu, dan hingga merancang tujuan publikasi, serta strategi pesan yang hendak dicapai pada sebuah tulisan tersebut. Persiapan secara garis besar menyangkut: bagaimana materi/atau bobot pesannya? Apa tujuannya(object)? Efek apa yang ingin di ciptakan atau citra yang diperoleh?
b.         Segi akurasi: apakah keakuratan suatu berita, publikasi, dan informasi dapat dipercaya?
c.          Bahasa: apakah kalimat-kalimat aktif, gaya bahasa formal, jargon-jargon informal, gaya penulisan yang enak dibaca, kosakata yang terpilih, padat dan singkat, tetapi cukup menarik untuk dibaca telah dipergunakan?. Ingat pembaca selalu menginginkan “something new, and interested in”, dari produk publikasi dalam bentuk suatu teknik tulisan yang dibuat oleh praktisi PR.
d.         Eksklusivitas dan relevansi: produk-produk publikasi yang direlease, oleh PR/pejabat humas tersebut mutlak mengandung hal yang penting (eksklusif) dan memiliki misi hubungan tertentu bagi kepentingan perusahaan, pembaca/public dan media massa lainnya.
e.          Latar belakang penulisan( background) : sebagai pelengkap dan bermanfaat untuk menunjang pada suatu berita, artikel dan informasi yang lebih berbobot dan mendalam.
f.          ASSETO Formula, yaitu merupakan unsur-unsur poko dari tujuan dan rencana pembentukan media publikasi PR (humas), rinciannya sebagai berikut.
·         Audience
·         Structure
·         Style
·         Editing
·         Topic
·         Objective
g.     Menurut Frank Jefkins(1988:203), bahwa teknik pembuatanpress release(siaran pers) dan new release (siaran berita) yang mengacu pada ‘the seven-voint model’ atau disebut dengan ‘SOLAADS’. Hal tersebut merupakan upaya pengecekan bahan material informasi atau berita, penyususn alur cerita, dan menghilangkan bahan-bahan yang kuang penting dalam siaran berbentuk new release dan press release. Ketujuh unsur-unsur penting tersebut adalah sebagai berikut.
·         Subject (what is the story about?).
·         Organization (what is name of the organization?).
·         Location (what is the location of the organization?).
·         Advantage (what is specific, beneficial about the product or servise?).
·         Application (how or by whom can the product or service be used or enjoyed?).
·         Details (what are the specification or detail oof colours, prices, size and so on?)
·         Sources ( if this different from location, e.g an air lines fly in an airport, or the office may be located in the city center).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar