Kamis, 26 November 2015

Perencanaan Program Public Relation



  Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public Relation adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik (good will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.
 
          Menurut saya Public Relations (PR) bukanlah kegiatan yang sembarangan, justru kegiatan ini membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan untuk menguntungkan pertumbuhan perusahaan/organisasi. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa kehidupan perusahaan/organisasi akan bergantung pada opini publik. Oleh karena itu, kegiatan PR harus dilakukan untuk membentuk respon positif dari opini publik tersebut. Untuk melaksanakan kegiatan PR dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat, kegiatan PR tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk memperoleh hasil akhir tersebut. 

            Menurut Cutlip dan Center & Broom (2000) perencanaan program PR harus didasarkan kepada analisis lingkungan situasi dan kondisi sebagai berikut :
1.      A searching look backward, yaitu penelusuran masa lampau atau sejarah organisasi untuk menetapkan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam situasi yang sedang terjadi.
2.      A deep look inside, yaitu penelaahan terhadap fakta-fakta dan pendapat yang dipertimbangkan, dipandang dari sudut tujuan organisasi dan kemampuan internal organisasi.
3.      A wide look around, yaitu melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada pada berbagai aspek (politik,sosial dan ekonomi ) di sekeliling kita, serta situasi dan kondisi saat ini untuk rencana mendatang.
4.      A long, long looks ahead ( jauh memandang ke depan ) tujuan dan pelaksanaan program organisasi ditentukan berdasarkan misi organisasi yang cukup realistic dan kemudahan dalam mencapai tujuan. 

Langkah-langkah kegiatan PR adalah :
1.      Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.
2.      Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi
3.      Menganalisis tingkat opini public, baik intern maupun yang ekstern.
4.  Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan, masalah-masalah yang potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
5.   Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat sasaran.
6. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan.
7.  Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

Jadi, Rencana program PR sama pentingnya dengan menciptakan suatu fondasi yang kuat untuk sebuah organisasi/perusahaan. Tanpa didahului oleh rencana maka tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Apabila rencana program sudah disusun, bisa diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang diinginkan sesuai dengan perencanaan.

Minggu, 22 November 2015

Strategi Public Relation



Saya berpendapat bahwa Mengapa serorang praktisi PR membutuhkan strategi ?. seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa Strategi adalah cara seorang PR untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan suatu program yang telah direncanakan sebelumnya. PR membutuhkan strategi dalam setiap aktivitasnya. sebagaimana diketahui sebelumnya, public relation/Humas bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” bagi organisasi/perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholdersnya sasaran yang terkait (publik internal dan publik eksternal).

           Ahmad S. Adnanputra,M.A., M.S., pakar Humas dalam naskah workshop berjudul Strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen. Sebagaimana Manajemen memiiki unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, dan pengendalian.

Strategi Humas memiliki arti rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan dengan memperhatikan jumlah anggaran dan waktu kegiatannya.

Strategi yang dilakukan oleh Humas pada dasarnya mengacu pada visi misi organisasi dan harus sejalan dengan strategi perusahaan, sehingga strategi yang dibuat harus berhubungan dengan perencanaan tersusun jangka panjang yang berhubungan dengan tujuan perusahaan.
Dalam hal ini, strategi Humas harus mempertimbangkan cara-cara yang dapat mengintegrasikan semua aktivitas seluruh stakeholdernya. Untuk itu perlu memahami apa yang ingin diketahui oleh stakeholder yang berbeda-beda.

Landasan umum dalam proses penyusunan strategi publik relation, menurut Ahmad S. Adnanputra dalam makalah “ PR Strategy” (1990), yang berkaitan dengan fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan/lembaga yaitu :
1.      Mengidentifikasi permasalahan yang muncul
2.      Identifikasi unit-unit sasarannya
3.      Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya
4.      Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.
5.      Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relation.

Peranan Humas di berbagai lapangan, yaitu :
1.      Menginformasikan
2.      Menerangkan
3.      Menyarankan
4.      Membujuk
5.      Mengundang
6.      Meyakinkan

Jumat, 13 November 2015

Manajemen By Objektive




Dengan pembahasan tentang Apa itu Manajemen by Objektif dan Kepentingan menerapkan Public Relation dengan Manajemen by Objektive dalam Organisasi?

Secara garis besar Manajemen by Objektive adalah proses di mana manajer tingkat bawahan dan atasan secara bersama-sama mengidentifikasikan tujuan umum organisasi, termasuk menetapkan kawasan tanggung jawab setiap individu untuk menetapkan kawasan hasil yang diharapkan, dan dalam hal ini tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman operasi unit dan  penafsiran konstribusi yang telah dicapai oleh para anggotanya.

Menurut Peter Drucker (1954) adalah suatu sistem manajemen komprehensif yang berbasiskan tolak ukur tertentu dan partisipasif peserta untuk mencapai tujuan bersama dan objektif.

Secara khusus, model MBO tersebut dimulai dari komitmen pemimpin top pimpinan organisasi dan dimana terdapat rangkaian penentuan untuk men setting perencanaan mencapai tujuan utama perusahaan,biasanya angkaian tersebut adalah penentuan berdasarkan calendar program dalam suatu periode tersebut telah dirancang untuk programselama dua tahun atau lima tahun.

Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu cara di dalam mencapai sasaran hasil maupun dalam merencanakan program melibatkan semua pihak pada lembaga yang bersangkutan. Manajemen by Objektif dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan.

Secara umum evaluasi keberhasilan untuk menentukan kemajuan bidang manajemen PR/Humas berdasarkan konsep Manajemen by Objektive yaitu sebagai berikut :
1.      Penerapan motivasi untuk pencapaian tujuan bersama antara pimpinan dan bawahan untuk memperoleh satu bahasa.
2.      Melibatkan setiap karyawan dan manajer untuk berdiskusi, bersepakat, otonom dengan mengikat tanggung jawab penugasan, pelaksanaan dan pencapaian tujuan dalam waktu yang ditentukan secara bersama-sama.
3.      Proses dan pengecekan pelaksanaan perencanaan kerja dilakukan secara bersama-sama antar pimpinan dan bawahan.
4.      Proses MBO dalam menajemen PR pada suatu manajemen organisasi perusahaan melalui teknik-teknik pengorganisasian.

Maka ciri-ciri dari model MBO, yaitu :
a.    Terdapat interaksi antara atasan dan bawahan.
b.    Pimpinan (manajer) dan karyawan (bawahan) menentukan bersama sasaran dan kriteria suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan.
c.    Penekanan pada sasaran kerja masa sekarang dan tujuan hasil masa yang akan datang  perusahaan.

 jadi, kepentingan menerapkan PR-MBO adalah untuk mencapai efektivitas manajemen organisasi demi tujuan bersama dalam organisasi.



Minggu, 08 November 2015




Mid semester Manajemen Humas membuat kita berfikir kritis. dengan Metode soal studi kasus lalu mencari jalan keluar sebagi public relation seperti apa ? saya saja merasa apakah jawaban itu benar atau salah. wah sangat luar biasa. Metode seperti itulah yang sangat menark karena mengurangi adanya kecurangan dalam kelas seperti nyontek dalam kelas. dan menambah minat belajar yang giat untuk fokus pada pembelajaran. Ucapan Terima kasih buat Dosen pada mata kuliah manajemen humas.