Dalam hal prestasi yang ingin
dicapai bagi public relation tentu saja Tujuan utamanya ialah Citra. Citra
merupakan penilaian baik atau buruk. Citra adalah tujuan pokok bagi suatu
organisasi atau perusahaan. Pengertian citra itu sendiri abstrak atau
intangible, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari penilaian.
Tugas PR itu sendiri adalah
menciptakan citra organisasi yang diwakilinya sehingga tidak menimbulkan
isu-isu yang merugikan.
Dari pernyataan diatas
menjelaskan bahwa citra adalah sesuatu yang ditonjolkan secara nyata yang
timbul berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Citra yang dimaksud
disini adalah kesan yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada publik atau
khalayaknya agar timbul opini public yang positif tentang perusahaan tersebut.
Ada beberapa jenis citra yang
dikenal di dunia aktivitas hubungan masyarakat.
a a. Citra cermin (mirror image)
Pengertian disini bahwa citra
cermin yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan terutama para
pemimpinnya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang
luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di masyarakat
ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra di
lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra”negatif yang muncul.
b b. Citra Kini (current image)
Citra merupakan kesan yang baik
diperoleh dari orang lain tentang perusahaan /organisasi atau hal yang
berkaitan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik
penerimaanya, sehingga dalam posisi tersebut pihak humas/PR akan menghadapi
resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), dan
hingga muncul kesalahpahaman (misunderstanding)yang menyebabkan citra kimi yang
ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan negatif yang diperolehnya.
c c. Citra Keinginan (wish image)
Citra keinginan ini adalah
seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap
lembaga/perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal good
awareness, menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan
(take and give) oleh publiknya atau masyarakat umum.
d d. Citra Perusahaan (corporate image)
Jenis citra ini adalah yang
berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana
menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang opsitif, lebih dikenal
serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan
prima, keberhasilan dalam bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan
tanggung jawab sosial (social care) sebagainya. Dalam hal ini pihak humas/ PR
berupaya atau bahkan ikut bertanggung jawab untuk mempertahankan citra
perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid)
untuk berkompetensi di pasar bursa saham.
e e. Citra serbaneka/majemuk (multiple
image)
Citra ini merupakan citra
pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagai mana pihak humas/PR akan
menampilkan pengenalan (awareness) terhadap identitas perusahaan, atribut logo,
brand’s name, seragam (uniform) para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby
kantor, dan penampilan para profesionalnya.
f. f. Citra penampilan (performance
image)
Citra penampilan ini lebih
ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja dan penampilan diri (performance
image) para profesional pada perusahaan bersangkutan. Misal dalam memberikan
berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyabut telpon, tamu, dan pelanggan
serta publiknya, harus serba menyenangkan serta memberikan kesan yang selalu
baik. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan atau banyak
disepelekan orang. Misalnya, dalam hal mengangkat secara langsung telpon yang
sedang berdering tersebut dianggap sebagai tindakan interupsi, termasuk si
penerima telpon masuk tidak menyebut identitas nama pribadi atau peruashaan
bersangkutan merupakan tindakan kuang bersahabat dan melanggar etika. (Ruslan,
2014:76-78)
Keenam jenis citra tersebut
penting untuk diketahui oleh seorang PR, yakni untuk mengetahui penilaian
terhadap organisasi atau perusahaan tersebut yang tidak hanya dilihat dari segi
fisiknya saja tetapi juga yang tidak terlihat namun dirasakan baik dan
memuaskan.
Di era globalisasi serba
kompetitif tersebut kualitas jasa pelayanan yang hendak dicapai oleh Mahasiswa
jurusan Administrasi Pendidikan perlu memahami pencitraan jurusan sendiri agar
kiranya memberi citra positif kepada public setelah menjadi alumni yang
berkompeten. sehinggga berdampak baik bagi nilai kepercayaan dan citra positif
terhadap public.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar